PALEMBANG - Ketua DPD Partai Golkar Kota Palembang M Hidayat SE MSi menyatakan Partai Golkar kali ini sangat berhati-hati menentukan calon untuk maju di Pilkada Palembang 2024 yang akan diusung.
Hal ini melihat pengalaman ke belakang, golkar selalu mengusung konsep kader dan hasilnya kalah di 3 kali Pilkada lalu dengan mengusung non kader.
"Ini menjadi warning untuk DPD Golkar Palembang dan DPP. Karena pengalaman dua kali mengusung Ir H Sarimuda MT, dan satu kali mengusung H Mularis Djahri SH. Padahal saat itu sudah surveinya bagus. Ini akan jadi catatan penting," tegas M Hidayat SE MSi, Senin (15/7/2024).
Menurut Dayat yang juga Ketua Badan Kehormatan DPRD Palembang, untuk menang di Pilkada Palembang 2024 ini sebetulnya sangat mudah bagi partai golkar jika mengacu hasil Pileg 2024 14 Februari 2024 lalu.
Karena dimana partai golkar itu telah menerima hasil perolehan kursi menjadi 8 kursi dari kenaikan pemilu sebelumnya adalah 62 persen.
"Ini akan menjadi catatan untuk DPP jangan sampai kesalahan 3 Pilkada Palembang sebelumnya itu akan terulang lagi.
Karena yang diinginkan oleh kader golkar yang ada di Kota Palembang baik itu di tingkat RT yang struktural maupun non struktural itu adalah kader murni. Ini kita juga sudah melalui Rakerda di tingkat kecamatan, dan Rakerda di tingkat kota bahwa menginginkan kader," kata mantan Ketua DPD KNPI Sumsel.
Ketua Fraksi Golkar DPRD Palembang ini mengatakan partai berlamabang pohon beringin ini tidak ingin mengulangi kesalahan-kesalahan Pilkada sebelumnya.
Diakui Dayat, seperti beredar di pemberitaan sekarang ini sudah banyak yang mengklaim bahwa kandidat yang bukan kader golkar yang katanya telah didukung partai golkar.
"Tapi saya selaku Ketua DPD Partai Golkar Kota Palembang tidak akan mungkin golkar akan mengulangi yang sama dengan mengusung non kader," ungkapnya.
Menurutnya, kalau mengusung non kader tanpa pengalaman dan jika tidak disandingkan dengan kader golkar itu sendiri itu berarti ada risiko.
Karena semua kader di golkar ini yang menjadi ujung tombak baik di ranting kecamatan sampai ke kelurahan dan RT itupun sudah tahu bagaimana treatment kader sendiri.
Sementara kalau dimasukkan orang non kader dan tidak pernah berbuat di partai golkar itu akan sangat sulit untuk mencari kemenangan di Pilkada Palembang 2024.
Karena pada saat non kader yang diusung akan menjadi pertanyaan, tanggungjawab seperti apa, sudah berapa banyak yang diperbuat di partai golkar.
"Saya selaku pimpinan dulu pernah jadi sekretaris partai itu selalu kesalahan adalah salah mengusung calon non kader. Tidak mengikuti kader dari bawah dan tidak ada pengalaman bertarung di tingkat RT, kelurahan, dan kecamatan, apalagi di tingkat kota," kata Dayat.
Karena menjadi pimpinan partai golkar ini sangat luar biasa karena partai dikenal partai sanagt demokrasi dan terstruktur sampai ke akar-akar rumput.
"Bayangkan kalau kita mengusung calon non kader itu akan mengulangi Pilkada sebelumnya. Yang jelas kalau mengusung non kader, suara akan buyar berantakan. Yang pertama karena tidak kenal, kemudian siapapun yang mengklaim telah didukung golkar dia tidak pernah berbuat dan tidak pernah tahu baagaimana rasanya membangun partai golkar ini dari bawah," pungkasnya.
Seperti diketahui Ketua DPD Partai Golkar Kota Palembang M Hidayat SE MSi menyatakan keseriusannya dimajukan sebagai bakal calon Walikota Palembang ditandai dengan penyerahan SK 50 fungsionaris caleg Partai Golkar pada buka bersama (Bukber) di Hotel Aryaduta Palembang, Jumat (7/4/2023) lalu.
Pria kelahiran 15 Maret 1986 mengatakan keseriusannya maju Pilwako 2024 tidak hanya dengan slogan dan semboyan tetapi juga dengan pergerakan yang aktif di setiap kelurahan dan kecamatan.
"Bersama fungsionaris atau calon-calon anggota DPRD mensosialisasikan kader Partai Golkar yang saya sendiri selaku Calon Walikota dari Partai Golkar di setiap kecamatan bersama-sama dengan calon anggota DPRD Kota Palembang yang berkampanye dan akan bertanding di Pileg 2024," kata bapak dua putri buah kasih pasangannya dengan Micha Kassiovia.
Alumni Ilmu Pemerintahan Strata 2 Universitas Taman Siswa Palembang mengaku dengan pengalaman 14 tahun dari usia 22 tahun sudah ikut dalam pemerintahan membangun Kota Palembang.
"Ada plus minus yang jelas. Yang terbaik dipertahankan. Kekurangan akan diperbaiki lebih dimaksimalkan. Dari segi tata kelola pemerintahan, anggaran dan sistem perizinan dalam pelayanan ke masyarakat," ujar Hidayat.
Dayat yang sudah tiga periode (2009-2024) menjabat Ketua Fraksi Golkar DPRD Kota Palembang mengatakan dalam Partai Golkar ini selalu membuka koalisi.
Dalam koalisi ini jelas peran serta dari hasil perolehan kursi di DPRD pada Pileg 2024 nanti dan terus akan berkoordinasi dengan partai-partai politik lainnya yang mempunyai satu visi dan misi yang sama membangun pemerintahan Kota Palembang dan pelayanan kepada masyarakat yang lebih bermanfaat untuk masyarakat yang utama.
"Masalah antara walikota dan wakil walikota itu akan ditentukan koalisi bersama nanti di 2024 bersama DPD Golkar Provinsi dan DPP Partai Golkar," terangnya.
Dayat tercatat sebagai Ketua Perbasi Sumsel 2022-2026, Ketua Mercy Club 2017-2019, Ketua FOSSBI 2016-2019, Ketua KNPI Sumsel 2015-2019, Ketua SAMA PP Sumsel 2013-2019.